Selesai shalat ied seperti hari lebaran pada umumnya kami bersiap sungkem,, dan berharap diberi ampau, eh, THR maksudnya :D
yang anak-anak ngantreeee :D
oke met lebaran Taqaballallahi minna waminkum...Bapak n adik Naya (si keponakan) :)
lebaran kali ini, seperti biasa. keluargaku tidak mudik tetapi kami berkunjung. itupun hanya dibagian Cianjur-Bandung sekitar, tak jauh. meski demikian, perjalanan kami terasa jauh karena menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk sekedar berkeliling. macet. Nyaris membuat kendaraan kami tak bergerak. Akhirnya sampai juga ditempat tujuan dengan selamat. met lebaran Mah... Taqaballallohu minna waminki :)
Taqabalallahi minna waminki tetehku :3
Taqabalallahi minna waminki Salma.... :)
terlintas dalam benak, apa makna lebaran itu sendiri? apa itu lebaran?
baiklah, coba kita kuak,
Menurut
MA Salamun, kata “lebaran” berasal dari tradisi Hindu yang berarti
“Selesai, Usai, atau Habis”. Menandakan habisnya masa puasa.
Istilah ini mungkin diperkenalkan para Wali agar umat Hindu yang baru masuk Islam saat itu tidak merasa asing dengan agama yang baru dianutnya.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata lebaran diartikan sebagai hari raya
ummat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah menjalankan ibadah
puasa di bulan Ramadhan.
Sebagian
orang Jawa mempunyai pendapat berbeda mengenai kata lebaran. Kata
lebaran berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "wis bar" yang berarti sudah
selesai. Sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang
dimaksud. "bar" sendiri adalah bentuk pendek dari kata "lebar" dalam
bahasa jawa yang artinya selesai.
Namun,
orang Jawa sendiri kenyataannya jarang menggunakan istilah lebaran saat
Idul Fitri. Mereka lebih sering menggunakan istilah "sugeng riyadin"
sebagai ungkapan selamat hari raya Idul Fitri.
Kata
lebaran justru lebih banyak digunakan oleh orang Betawi dengan
pemaknaan yang berbeda. Menurut mereka, kata lebaran berasal dari kata
lebar yang dapat diartikan luas yang merupakan gambaran keluasan atau
kelegaan hati setelah melaksanakan ibadah puasa, serta kegembiraan
menyambut hari kemenangan.
Saat
ini, Pusat Bahasa hanya bisa memastikan bahwa kata “lebaran” merupakan
sebuah kata dasar yang terdiri dari tiga suku kata, yaitu le + ba + ran.
loh jadi, apa hubungannya lebaran ma islam?
emmm mungkin
bagi aku si,, lebaran itu justru sebagai awal, bagi kita yang semangat
beramal baik n takut beramal buruk selama bulan puasa, supaya di
bulan-bulan selanjutnya juga tetep diterapkan sprti itu...
Translate
Rabu, 30 Juli 2014
Selasa, 08 Juli 2014
Do'a ku
Semester depan ini adalah semester lima, sebentar lagi aku memasuki tahun ketiga dalam perkuliahan, ini berarti kehidupan yang sesungguhnya bagiku baru akan kumulai.
Aku tahu, tak mudah untuk berada di semester ini, setelah empat semester dilalui dengan segala bentuk rasa antara getir, bosan dan bahagia.
Aku tahu, tantangan seperti apa saja yang harus kulewati yang harus kupelajari didepan, tapi sungguh belum terbayang dibenakku bagaimana tantangan demi tantangan itu datang padaku dan bagaimana aku harus menyikapi semuanya.
Berperang dengan lawan yang bernama ketakutan, bukanlah mudah bagiku. Tetapi, aku hanya akan takluk jika aku sendiri, maka jangan tinggalkan aku, aku ingin Engkau selalu berada denganku, apapun yang terjadi dan dimanapun aku berpijak, teguhkanlah hati ini agar selalu mengingat-Mu, temani aku agar aku menjadi remaja, menjadi anak muda yang kuat yang berhasil, barokahilah setiap langkah dan rencana hidupku,, lancarkan dan berkahi kegiatan KKN+PLP+SKRIPSI+SIDANG -ku nanti.. Sungguh Engkau Maha Pemberi segalanya.Minggu, 06 Juli 2014
Should the Homeless People in Quarantine?
Discussion: Should the Homeless People in Quarantine?
Dinni
Muhlisina Binangkit’s Views
1. I’m
disagree if to solve the problem of
homeless people should be in quarantine, because as far as I know that in
quarantine, the homeless people must have the same education, the same
training, so they prosecuted in the same expertness, but actually, they also
have different skills, different potentials, different needs. When they got out
from quarantine, they will go back turn become homeless people again.
2. It’s
exactly that you said about drug/alcohol abuse. It’s one of the reasons why
person remains homeless. Maybe he doesn’t need any job in quarantine, because
of that from the way of quarantine is not to be a best solution, I think.
3.
I’m still not agree for that statement
because as we all know that there many factors for people become homeless, it’s
maybe caused by relationship breakdown, alcohol abuse, physical/mental health.
If there many varieties of causes so it’s the same that we need many varieties
of solutions to cut this problem. Not just in one way!
4.
According to Riski’s statement that they
should be quarantine caused by they unemployment, they poverty, but the causes
are not only in an economic problem like that, but also they have many
problems, such as the problem of character, mindset, psychology, mental and social.
5.
If my child in the condition become
homeless, of course I’ll help him, with the way of giving him some advices how
to break out his problem.
6.
If my neighbor become homeless caused by
poverty, of course I’ll help him too, my help is not only to change his
economic problem, but also I want to change his mindset problem.
7.
I have 2 proposed two ways to cut the
problem of homelessness:
1st:
we must have the culture of feeling ashamed to being poor people in society.
2nd:
we must agree don’t to give any money to homeless people.
Langganan:
Komentar (Atom)





