Translate

Minggu, 31 Agustus 2014

cerbung part-1

aku tak pernah tahu akan sampai kapan cerita ini berakhir, maka di sela-sela kebosananku aku tuliskan saja cerita bodoh ini sebagai cerbung. mungkin ada sebagian yang agak asing dengan istilah ini. "cerbung" apa tuh? cerbung adalah akronim dari cerita bersambung. sementara "akronim" adalah singkatan dari beberapa gabungan suku kata. jelas ya? mari membaca, semoga anda tidak menyesal.

Setelah selesai mengisi formulir di ruang pendaftaran dan administrasi, aku disambut oleh dua perempuan yang datang menghampiri meja tempatku duduk disebuah ruangan tamu.
“Assalamualaikum, mba, silahkan makananya” ujar mereka dengan ramah seraya menyodorkan dua nampan yag berisi seporsi makan, minum dan buah-buahan.
“Oiya, dengan mba Dinni Muchlisina Binangkit, ya? Dari Cianjur ya?” tanyanya sambil senyum.
“iya” jawabku singkat dengan membalas senyum.
                “kalau gitu kami permisi dulu ya, mba? Mari..”
Kedua pengurus itu sangat ramah, yang satu berperawakan gemuk, pendek, serta berparas putih, namanya Esa. Yang satu lagi langsing, tinggi, dan hitam manis bernama  Syifa.  Mereka berjilba
b panjang dan sepertinya busana muslim berwarna krem yang mereka kenakan adalah seragam busana kebangsaan mereka. 
Setelah selesai makan, aku diantarkan oleh kedua pengurus itu menuju gedung ASTRI (Asrama Puteri). Aku sadar selama aku berjalan ada sepasang mata yang terus menatapku dari depan ruangan kamar hingga aku sampai didepan ruangan tersebut. Anak itu terus-menerus menyunggingkan senyuman padaku, sepertinya ada suatu hal yang ingin ia sampaikan, atau tanyakan, tapi entahlah. Aku hanya membalasnya dengan senyuman kosong.
“mba Dinni? Dari Cianjur, ya?” tiba-tiba saja dia membuka percakapan.
“iya, ada apa ya mba?” tanyaku agak heran.
“kenal sama mas Dillah? Atau mas Abdillah? Tanyanya dengan wajah penuh harap.
“oh! Iya aku kenal, ada apa ya mba?” aku mulai mengerti arti atas senyumannya.
“ah! Nggak apa-apa, kok mba bisa kenal?”
“ya bisa.. dia sering main ke tempatku, ke kakakku dan lagi jarak antar kelompok kami nggak terlalu jauh” jelasku datar.
“oh! Gitu ya mba, Alhamdulillah jazakilah khairo” dengan wajah penuh kelegaan seperti sudah mendapatkan suatu kabar gembira.
“oiya, kenalin aku Aisha!” dia meraih tanganku dan kami berjabatan.
“oke, aku Dinni, salam kenal”
Dia pergi ke kamarnya yang berselang beberapa kamar dari kamarku. Ternyata ini adalah waktu untuk para siswa-siswi istirahat alias tidur. Kedua pengurus itu mempersilakan aku istirahat dan menjelaskan kondisi kamar yang sudah terisi oleh dua siswi bernama Eri dan Mala.
Aku rebahkan tubuh lelahku diatas kasur. Aku lihat kedua siswi itu begitu pulas sampai aku tak berani banyak bergerak untuk melakukan aktivitas, walau hanya untuk sekedar mengeluarkan pakaian dari ranselku untuk mengganti pakaian. Akhirya malah aku ikut tertidur pulas juga karena perjalanan dari Cianjur-Bogor cukup membuat tulang belakangku pegal. Tepat pukul 01.30 siang di lorong luar kamar ada suara teriakkan salah seorang mba pengurus ASTRI sembari mengetuk-ngetuk kencang pintu setiap kamar.
“banguuuuuuunnn, mba, baaangunnnn, ayo siap-siap,,, sudah jam setengah dua! Ayo jangan lelet, jangan sampe telat!”
Eri dan Mala yang sejak tadi pulas seketika saja terperanjat bangun, tanpa berbicara apapun, walau untuk hanya sekedar menyapaku sebagai penghuni baru di kamar mereka. Aku heran, mereka seperti robot! Nyaris bersikap apatis, mereka hanya fokus dengan persiapan masing-masing. Dari sejak bangun, berganti pakaian, memakai jilbab, menyiapkan alat tulis dan Al-Hadist. Aku dengan segala keherananku tapi tetap tidak ingin terlihat seperti orang bingung maka aku ikut bersiap diri, alat tulis dan satu Al-Hadist. Setelah kami semua siap lalu kami berjalan dengan setengah berlari menuju masjid dilantai kedua (yang biasa mereka sebut: kelas).
Aku belum mengenal siapapun, aku mencoba mendekati salah seorang teman sekamarku, kurasa ini waktu yang tepat untuk mengajaknya berbicara setelah waktu sebelumnya yang nampak tidak ingin diganggu.
“assalamu’alaikum, kita yang sekamar kan mba? Kenalin aku Dinni, aku baru dateng tadi sekitar waktu dzuhur” sapaku penuh antusias.
“wa’alikumsalam, aku Mala, mba Dinni asrama atau mondok?” tanyanya santai.
“aku rencananya asrama mba, sebulan”
“wah…lama juga tuh, semoga betah disini ya mba…”
“amiin, oiya acara sekarang sampe Ashar ya mba?”
“iya sampe ashar, selama sore kita punya jadwal amal shaleh (bersih-bersih) disekitar masjid, lanjut makan, baru setelah itu kita bebas masing-masing, mau mandi kek, mau tdur-tiduran, atau mau nonton para cowok yang lagi main futsal disamping ASTRA (Asrama Putera), hahaha”
“oh! Gitu ya, ummm… ASTRA itu sebelah mana emang mba?”
“itu sampingnya ASTRI”
“sampingnya? Kok deketan amat?”
“haha, iya iya karena ini awalnya adalah pondok mini, jadi tempatnya juga mini, padahal sekarang penghuninya sudah maxi! Hahaha”
Aku ikut tertawa dengan sedikit humor dari penjelasan Mala, meski sebenarnya aku juga sudah tahu sedikit latar belakang pondok ini, dari temanku di Cianjur.
Seorang guru guru tiba-tiba datang lalu duduk diatas mimbar didepan kami. Dimulailah acara pengkajian Al-Hadist Ahkam (catatan hukum).
Aku duduk dengan tenang tanpa merasa risih meskipun aku sebagai siswi baru.
BERSAMBUNG........ 


Senin, 25 Agustus 2014

what is Homelessness?



We could see homeless people around us, especially in Cianjur, West Java Indonesia. The homeless people here still exist every chances on the road or come to our home. Even they were always pretending like a “poor man”. If we see in big cities like Bandung, Jakarta, Yogyakarta have punishment for whomever which be a homeless people or the people who give them money or such a sympathetic. However many reasons why people become homeless, it is not only caused by poverty, unemployment, or economic problem but also it is caused by their bad mind set. They have bad mind set like they think is very easy to get the money through they become homeless people more than they try to get a job hardly. Personally I think that we give the money or other helping like a job for them is not a good solution. It is just make them still enjoy being homeless people. Therefore we don’t give any money or any care for them because they are just faker (pretending like poor man though they are have enough money to live).
So what is Homelessness? Let us discuss,
Homelessness is a person who has no fixed abode and by a variety of reasons had to stay down under bridges, public parks, roadsides, riverbanks, railway station, or other public facilities to sleep and running today life.  As the barrier region and private property, the homeless often use a sheet of cardboard, sheet zinc or aluminum, plastic sheets, blankets, stroller supermarket, or tents according to geographical situation and the country where the homeless be. meet the needs of everyday life often life of the mercy of others or work as scavengers.
Bum is a term with negative connotations directed to people who experience homelessness situation .
The specific characteristics of the homeless are as follows :
• The homeless do not have a job.
• Physical condition of the Homelessness is not healthy.
• The homeless usually looking for goods or food  wherever they need.
• The homeless free life does not depend on another person or family .
Homelessness is about more than rooflessness. A home is not just a physical space, it also has a legal and social dimension. A home provides roots, identity, a sense of belonging and a place of emotional wellbeing. Homelessness is about the loss of all of these. It is an isolating and destructive experience and homeless people are some of the most vulnerable and socially excluded in our society.
People become and stay homeless for a whole range of complex and overlapping reasons and solving homelessness is about much more than putting a roof over people's heads. Many homeless people face a number of issues in addition to, but often compounded by, their homelessness. The isolation and destructive nature of homelessness means that homeless people find it difficult to access the help they need. Homeless could be caused by:
1). Poverty,
 2). Unemployment
3) Lack of affordable housing,
4) Poor physical or mental health,
5) Drug and alcohol abuse,
6) Gambling,
7) Family and relationship breakdown,
8) Domestic violence,
9) Physical or sexual abused.
All these factors can cause a person to become homeless. They can also be one of the reasons why a person remains homeless for example, drug and alcohol abuse can be both a cause and a result of domestic, violence, mental illness or addictions, family instability.
Therefore homelessness is a person who has no fixed abode and by a variety of reasons had to stay down under bridges,  public parks, roadsides, riverbanks, railway station, or other public facilities to sleep and running today life.
 

Rabu, 06 Agustus 2014

Cara Membaca Grafik Bahasa Inggris

Dulu waktu dapet tugas membacakan grafik dalam Bahasa Inggris dari dosen, nyari contohnya di banyak artikel semuanya sama dan kebanyakkan memakai Bahasa Indonesia. Gak ada yang sesuai sama yang dicari. Mungkin artikel yang saya buat bisa menjadi referensi, semoga bisa sedikit membantu agan-agan :D


Grafik merupakan gambar yang terdiri atas garis dan titik-titik koordinat. Dalam grafik terdapat dua jenis garis koordinat, yakni garis koordinat X yang berposisi horisontal dan garis koordinat Y yang vertikal. Pertemuan antara setiap titik X dan Y membentuk baris-baris dan kolom-kolom.
Seperti halnya tabel, grafik merupakan media visual yang sering digunakan untuk memperjelas suatu bacaan. Grafik memungkinkan penyampaian informasi yang kompleks secara lebih mudah. Media ini dapat memberikan gambaran suatu informasi secara jelas, mudah, menarik, dan efektif.
Umumnya grafik digunakan untuk membandingkan jumlah data. Selain itu, digunakan pula untuk menunjukkan fluktuasi suatu perkembangan jumlah, misalnya dalam rentang waktu lima tahun, enam tahun, sepuluh tahun, atau lebih. Dengan grafik, perbandingan serta naik turunnya suatu jumlah data akan lebih jelas.
Langkah membaca tabel dan grafik.
1.          Bacalah judulnya. Membaca judul merupakan kegiatan penting untuk memahami isi pesannya. Resapilah isi judul tabel dan grafik yang Anda hadapi, karena judul memberikan ringkasan yang padat tentang informasi yang akan disampaikan.
2.          Bacalah keterangan yang ada di atas, di bawah atau di sisinya. Keterangan itu merupakan kunci penjelasan tentang data yang disampaikan. Keterangan itu, misalnya dalam bentuk urutan tahun, persentase, atau angka-angka.
3.          Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel dan grafik itu. Caranya mudah. Kalian cukup mengubah judulnya menjadi pertanyaan, misalnya di mana, seberapa banyak, berapa perkembangannya, dan seterusnya. Jawaban pertanyaan tersebut diharapkan ada dalam tabel dan grafik yang Anda hadapi.
4.    Bacalah tabel dan grafik dengan selalu mengingat tujuan Anda, informasi apa yang Anda perlukan. 
IPods Sold

(COMMULATIVE)

  


Lihat contoh grafik diatas, berikut cara menjelaskan grafik ini dengan penuturan bahasa Inggris.

Please see the picture above, you are working in finance or accounting would have been familiar and be able to read and understand the intent of the graphs and figures.

We see that the graph of the cumulative sales of iPods during the year 2004 to the first quarter of 2005 increased rapidly. In Q3 2004 sales of iPods instead continue to rise and break the 5M. Continue to rise in Q4 to be 10M. Rose again in 2005 to 15M Q1 to Q2 2005 onwards which can reach more than 20M.



Terima kasih, semoga ini dapat membantu :)